Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamualaikum bagi sesiapapun yang membaca, jika tak ada pun yang membaca, kuharap Malaikat nanti yang akan membaca.. 😀
Ya Allah, sudah bulan Juni 2020. Apa kabar dengan diri ini? sudah banyak kah yang berubah sejak pertama kali menulis blog? Sudah banyak kah yang dipelajari dan diinsafi sejak mendapatkan banyak ujian pendewasaan diri? apa kabar dengan keimanan di dalam hati? Apa kabar dengan hubungan diri bersama Sang Ilahi? Barangkali pertanyaan-pertanyaan ini memang ditujukan untuk Sang Penulis sendiri, untuk diri ini sekedar untuk melakukan refleksi.
Kali ini aku ingin bercerita mengenai sebuah alarm dari Allah SWT yang aku alami beberapa hari yang lalu. That was just a simple thing but really effected me a lot, yaitu tentang Cinta Allah SWT kepada kita dan bagaimana Allah SWT akan selalu melindungi hamba-hamba Nya yang IA sayangi dari keburukan.
Senin pagi itu aku hendak ke kantor. Seharusnya jam kantor dimulai pukul 08.00. Amidst the corona pandemic, semuanya jadi fleksibel. Malam sebelumnya, my team leader told us in WhatsApp group that we would have meeting on Monday at 09.00 AM. Karena sedikit santai di rumah; bersih-bersih dapur, rapikan kamar, siapkan sarapan, akhirnya aku berangkat ke kantor pukul 08.35. I knew I would be late then because it takes round 20-25 minutes from my home to the office, if the road is not crazy, and around 30 minutes if I drive slowly.
Karena tahu akan terlambat, di jalan aku berpikir untuk mencari alasan kenapa datang terlambat. Aku pun menemukan satu jawaban yang cukup lucu dan yakin tidak akan dimarahi. I would say to my team leader: “aku salah lihat jam, karena ini pertama kali ke kantor officially setelah 3 bulan Work From Home. I thought it was 07.30 when I left home, but the clock in my car showed it already 08.30″ Aha! such a funny excuse, myself thought.
Of course that would mean I will tell a lie. A LIE! Astaghfirullah, apa yang aku pikirkan sebagai seorang Muslim untuk berbohong? Ampuni aku Ya Ghafur..
Pukul 08.50, Team Leader ku kirim pesan lagi di WhatsApp Group, menyampaikan bahwa Pak Bos belum datang dan kita belum bisa meeting tanpa beliau. Dalam hati aku lega dan berpikir “Alhamdulillah masih ada waktu untuk sampai kantor sebelum Pak Bos datang dan rapat dimulai. Jadi tidak ketahuan bahwa aku datang terlambat”.
I finally arrived at the office at 09.10. Masuk ruangan kerja dan siap-siap untuk rapat, ternyata pak Bos masih belum datang. Yeay!
So, what is the point of this story actually? Allah SWT hindarkan aku dari berbohong. MasyaALLAH tidak kah itu indah? Allah SWT merancang bahwa Pak Bos ku belum datang saat aku sampai di kantor. Walau terlambat datang dari jam 09.00, tapi belum ada yang memulai rapat. Disitulah diri ini sadar, bahwa Allah SWT menyelamatkan aku dari keburukan, dari berbuat bohong (aku masih mengucap istighfar saat menulis ini). Bukan kah itu pertanda Allah SWT menyayangiku? Berbohong itu dosa, no matter what it is. Allah SWT sudah mencatat niat ku yang ingin berbohong, then I got one sin. Tapi Allah SWT tak ingin dosaku bertambah, so Allah SWT saved me.
Isn’t it beautiful, bagaimana Allah SWT mengatur semuanya untuk kita dengan sangat cermat dan penuh perhatian? Sejujurnya, hal-hal seperti ini beberapa kali aku rasakan. Sejak banyak shalat tahajjud, bermunajat, menangis di hadapan Allah SWT, lebih dekat pada Nya, hidup yang kurasakan lebih menenangkan. Dan Allah SWT selalu lindungi aku dari keburukan-keburukan. Inilah kebenaran yang disampaikan oleh para Ulama. “Jika Allah SWT menyayangi hamba-Nya, maka Allah SWT akan berikan dan dekatkan hamba tersebut dengan kebaikan, dan dijauhkan dari keburukan”. Allahu..Istiqamah kan kami di jalan Mu Ya Rabb…Aamiin.
Sungguh tak ada maksud hati untuk ria atas ibadah yang kulakukan, ataupun atas cerita ini. Aku hanya berharap setiap kita senantiasa melakukan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukankah itu esensi dari hidup kita sebagai seorang Muslim? Aku pun berharap untuk dapat terus melakukan ibadah tersebut hingga akhir hayatku. Sebab ia akan menjelma menjadi kebaikan-kebaikan bagi diri ini sepanjang kita ikhlas melakukannya untuk memperoleh ridha Allah SWT semata.
Semoga Allah SWT senantiasa menyayangiku dan menyayangi kita semua. Namun yang terpenting, untuk memperoleh kasih sayang dan kebaikan tersebut, hendaklah kita yang terlebih dahulu mendekatkan diri kepada DIA Sang Pencipta. Keep doing our Fardh Prayers on time, keep doing good deeds, tambahkan dengan membaca Al-Quran, shalat sunnah, berzikir, dan bersedekah.
Semoga Allah SWT mengampuniku atas cerita ini, dan menjadikan ladang amal bagiku saat kuniatkan berbagi dengan teman-temanku.
Semoga Allah SWT jadikan kita semua hamba-hamba Nya yang ikhlas untuk menyembah DIA Yang Penuh Cinta, dan terutama, menjauhkan kita semua dari keburukan dan dari hal-hal yang TIDAK di Ridhai oleh Nya, Aamiin Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin..
Semangat beribadah ya teman-temanku seiman, dan selamat merasakan ketenangan, dan kebaikan, serta Cinta Sang Maha Mencinta! 🙂
Salam Sayang,
-Putri-